IMM Peduli Kaum Perempuan
Atas rasa persaudaraan yang menuntut aktivitas IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) harus turun orasi ke jalan pada tanggal 09 Februari 2012 di jembatan Fly Over , dalam rangka menyampaikan jeritan hati terhadap pihak-pihak yang sepatutnya menangani hal ini. “ kami tidak menginginkan harta yang berlimpah, tidak menginginkan kedudukan yang terhormat, dan kami tidak menginginkan kemewahan. Tapi kami hanya menginginkan kebebasan dan kebahagiaan dari rasa ketertindasan dari kaum yang tidak bertanggung jawab” ujar salah satu aktivis IMM.
Atas rasa persaudaraan yang menuntut aktivitas IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) harus turun orasi ke jalan pada tanggal 09 Februari 2012 di jembatan Fly Over , dalam rangka menyampaikan jeritan hati terhadap pihak-pihak yang sepatutnya menangani hal ini. “ kami tidak menginginkan harta yang berlimpah, tidak menginginkan kedudukan yang terhormat, dan kami tidak menginginkan kemewahan. Tapi kami hanya menginginkan kebebasan dan kebahagiaan dari rasa ketertindasan dari kaum yang tidak bertanggung jawab” ujar salah satu aktivis IMM.
Aktivitas IMM sangat tergerak hatinya untuk turun ke jalan terkhusus bagi teman-teman immawati dengan hati yang tercabit-cabit akibat adanya kejadian tentang pelecehan terhadap pihak perempuan di angkutan umum. Hal tersebut yang mendongkrak hati mereka untuk menyampaikan bahwa” kami bukan diciptakan untuk dilecehkan, tetapi kami diciptakan untuk dimuliakan” ucap para aktivis. Pada saat aksi mereka terlihat membagi-bagikan bunga kepada orang-orang yang melewati jalan, baik yang naik motor maupun naik mobil sebagai tanda turut prihatin atas dasar persaudaraan.
Bunga yang mereka bagikan berwarna hitam dengan tulisan “ Bebaskan kami kaum perempuan dari mafia kelamin” sebagai perwakilan jeritan hati mereka. Aksi mereka mendapat respon positif dari beberapa kalangan. Selain itu mereka juga menyampaikan maksud dan tujuan melalui nyanyian dan puisi yang dibacakan oleh salah satu diantara mereka dengan suara yang bergetr, wajah yang merah, dan mata yang berkaca-kaca. Judul puisi yang dibacakan yaitu “ Perempuan Di Tepi Badai”
Orasi yang mereke lakukan di jembatan Fly Over dalam rangka membebaskan kaum perempuan dari para mafia kelamin yang menjadikan budak-budak nafsu birahi mereka. Aksi berjalan lancar dengan kawalan keamanan dari beberapa pihak dari kepolisian, walaupun sempat membuat keadaan lalu lintassedikit macet, tapi hal itu tidak berlangsung lama dan dapat teratasi dengan cepat. Aksi tersebut berlangsung beberpapa jam dengan massa cukup banyak dari kalangan mahasiswa Unismuh, UNHAS, UNM, UIN.
Bunga yang mereka bagikan berwarna hitam dengan tulisan “ Bebaskan kami kaum perempuan dari mafia kelamin” sebagai perwakilan jeritan hati mereka. Aksi mereka mendapat respon positif dari beberapa kalangan. Selain itu mereka juga menyampaikan maksud dan tujuan melalui nyanyian dan puisi yang dibacakan oleh salah satu diantara mereka dengan suara yang bergetr, wajah yang merah, dan mata yang berkaca-kaca. Judul puisi yang dibacakan yaitu “ Perempuan Di Tepi Badai”
Orasi yang mereke lakukan di jembatan Fly Over dalam rangka membebaskan kaum perempuan dari para mafia kelamin yang menjadikan budak-budak nafsu birahi mereka. Aksi berjalan lancar dengan kawalan keamanan dari beberapa pihak dari kepolisian, walaupun sempat membuat keadaan lalu lintassedikit macet, tapi hal itu tidak berlangsung lama dan dapat teratasi dengan cepat. Aksi tersebut berlangsung beberpapa jam dengan massa cukup banyak dari kalangan mahasiswa Unismuh, UNHAS, UNM, UIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar